Saturday, 15 August 2009
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA KONSEP CAHAYA SMP NEGERI 24 SEMARANG
Oleh :
Bambang Surahmadi, S.Pd.
(Guru SMP Negeri 1 Kledung, Temanggung)
Mata pelajaran IPA selama ini masih dianggap sulit oleh siswa, sehingga siswa kurang bersemangat dan kurang termotivasi dalam menerima pelajaran. Berbagai strategi yang ada telah diterapkan dalam pembelajaran IPA, namun peningkatan hasil belajar siswa belum maksimal, oleh sebab itu perlu memberikan motivasi kepada siswa. Dari hasil observasi awal menunjukkan bahwa kelas VIII F terlihat ramai dan cukup gaduh, hanya 7 siswa dari 37 anak yang berani bertanya dalam proses pembelajaran. Data nilai Ujian Akhir Semester I tahun pelajaran 2008/2009 menunjukkan bahwa rata-rata nilai yang diperoleh untuk mata pelajaran IPA adalah 52, untuk nilai rata-rata ulangan harian konsep pemantulan cahaya pada tahun pelajaran 2007/2008 rata-rata 45. KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal ) IPA yang ditetapkan sekolah adalah 58.
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 24 Semarang pada siswa kelas VIII F semester 2 Tahun Pelajaran 2008/2009, dengan jumlah 37 siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan meningkatkan motivasi belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD ( Student Teams Achievment Divisions ). Penelitian ini menggunakan dua siklus yang setiap siklusnya terdiri atas perencanaan, pelaksanaan observasi dan refleksi. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah pengamatan, pemberian angket dan pemberian tes. Analisis data yang bersifat kuantitatif dianalisis secara kuantitatif, sedangkan data yang bersifat kualitatif dikelompokkan sesuai dengan sifatnya sehingga diperoleh pola yang jelas menunjukkan hasil tindakan, dan menggunakan analisis persentase.
Berdasarkan hasil analisis diskriptif dari siklus I sampai II, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada konsep cahaya di SMP Negeri 24 Semarang. Hal ini dapat dilihat dari ketercapaian indikator berikut : (a) Siswa sudah berada dan siap dengan buku di bangkunya saat pembelajaran akan dimulai siklus I 97 %, siklus II 95 %. (b) Tenang dan memperhatikan guru menerangkan siklus I 81%, siklus II 89 %. (c) Aktif mengajukan pertanyaan kepada guru siklus I 21 % , siklus II 30 %. (d) Aktif merespon pertanyaan guru atau temannya siklus I 41 %, siklus II 46 %. (e) mencoba-coba alat dan memperhatikan media visual dalam pembelajaran siklus I 70 %, siklus II 97 %. (f) Aktif dalam kerja kelompok siklus I 62 %, siklus II 78 %. (g) Dapat bekerjasama dan berkomunikasi baik antar sesama siklus I 76 % siklus II 86 %. (h) Mencatat hal-hal penting yang disampaikan guru siklus I 30 % siklus II 24 %. (i) Aktif mengerjakan lembar kegiatan siswa siklus I 54 % siklus II 84 %. (j) Berani mengerjakan kuis di depan kelas siklus I 89 % siklus II 95 %. Penerapan model kooperatif tipe STAD juga dapat menciptakan perilaku siswa seperti bertanya, menjawab pertanyaan, melakukan presentasi dan melaksanakan tugas-tugas yang rapi dan tepat waktu
Kata Kunci : Meningkatkan Motivasi, Cooperative Learning Type STAD.
Friday, 10 July 2009
Sunday, 3 May 2009
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI KARTU PINTAR
DAPAT MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA
Bambang Surahmadi, S.Pd.
ABSTRAK
Diantara mata pelajaran lainnya mata pelajaran IPA selama ini, dianggap sulit oleh siswa, sehingga kurang bersemangat dan kurang termotivasi dalam menerima pelajaran. Dari berbagai strategi yang ada telah dicoba diterapkan dalam pembelajaran IPA, namun peningkatan hasil belajar siswa belum maksimal. Hal ini terjadi di SMP Negeri 1 Kledung dimana mayoritas siswanya berasal dari anak petani dan pendidikan orang tuanya sangat rendah bahkan tidak tamat sekolah dasar, sehingga untuk memberikan motivasi belajar anaknya juga masih kurang. Terlihat pada siswa tidak bergairah dalam menerima pelajaran cenderung pasif pada akhirnya prestasi belajar siswa tidak sesuai yang diharapkan, seperti terlihat pada nilai kelas VIII mata pelajaran IPA semester 1 Tahun Ajaran 2006/2007 rata - rata 6,05.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan meningkatkan motivasi belajar siswa melalui penerapan teknik bermain kartu pintar. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kledung Kabupaten Temanggung pada siswa kelas VIII A semester 2 Tahun Ajaran 2006/2007, dengan jumlah 34 siswa. Penelitian ini menggunakan satu siklus yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan observasi dan refleksi. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah angket, pre test dan post tes.
Berdasarkan hasil pengamatan di akhir kegiatan, terdapat perubahan yang sangat menonjol pada siswa menyangkut cara belajar di kelas yang biasanya cenderung pasif dan diam, menjadi lebih aktif berdiskusi, merasa senang, berani bertanya pada teman, guru dan tim lainya. Sehingga terjadi dampak pada prestasi belajar siswa terlihat pada hasil post tes nilai rata-rata 6,90. Selain itu siswa terlihat juga serius dalam pembelajaran berlangsung, sangat asyik dan bergembira bersaing untuk mendapatkan skor yang tinggi.
Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa, Untuk menambah variasi model pembelajaran guru dapat mengunakan penerapan teknik bermain kartu pintar sebagai selingan dalam kegiatan belajar mengajar, karena siswa dapat merasa senang, aktif berdiskusi, menumbuhkan sikap berani bertanya, rasa ingin tahu, tengang rasa terhadap teman dan termotivasi dalam belajar.
Friday, 1 May 2009
Peserta PSG UNNES 2008/2009
Sertifikasi guru melalui jalur pendidikan bagi guru-guru mata pelajaran IPA SMP Angkatan ke-2 telah dilaksanakan di Universitas Negeri Semarang (UNNES). Kegiatan ini telah dimulai sejak pertengahan September 2008 yang lalu dan akan berlangsung selama 1 tahun (2 Semester). Peserta yang terekrut pada kegiatan ini sebanyak 35 orang terdiri dari guru-guru IPA SMP (fisika-biologi) yang berasal dari Jawa Tengah, DIY dan Jawa Barat. Mereka adalah :
Latif Masjkuri, Kota Semarang
Paina, Kab. Sukoharjo
Ristono, Kota Semarang
Supatno, Kota Semarang
Bambang Sudaryono, Kab. Sragen
Sri Haryani, Kab. Sukoharjo
Adi Minar Palatdo, Kab. Boyolali
Bambang Surahmadi, Kab. Temangggung
Sulistiyanto, Kab. Tegal
Aminuddin, Kota Tegal
Alisan Ryan Darmawan, Kota Tegal
Slamet Nur Kholis, Kab. Kebumen
Syaiful, Kab. Tegal
Yuliana Dewi Maritawati, Kab. Temanggung
Triana Cahyo Wulan, Kab. Rembang
Sutarno, Kab. Rembang
Mahmudah Puji Lestari, Kab. Demak
Basrodin, Kab. Bantul
Mahardika Andreani, Kab. Bantul
RB Ahmad Soliku, Kab. Bantul
Supriyono, Kab. Kulonprogo
Kelik, Kab. Gunungkidul
Purwantoro Putro, Kab. Gunungkidul
Anik Marwati, Kab. Sleman
Sri Wurjani, Kab. Sleman
Sri Indarwati, Kab. Subang
Rita Rosidah, Kab. Subang
Ade Muhammad S, Kab. Tasikmalaya
Edi Sutisna, Kab. Garut
Aceng Mulyana, Kab. Garut
Ambari, Kota Cirebon
Sarwoto, Kab. Gunungkidul
Wuri Handayani, Kab. Cilacap
Heri haeruddin, Kab. Tasikmalaya
Mereka bisa diterima sebagai peserta PSG setelah melalui seleksi yang ketat. Salah satu persyaratan yang harus dimiliki peserta adalah prestasi seperti :
Slamet Nur Kholis dari Kebumen seorang guru yang berhasil membimbing siswanya menjadi Finalis LPIR tahun 2008 tingkat nasional,
Latif Masjkuri dari SMPN 25 Semarang adalah Instruktur PTBK, KTSP, Pembimbing Olimpiade Tingkat Propinsi Jawa Tengah
Sri Indarwati Guru Berprestasi dari Kabupaten Subang.
Yuliana Dewi M Guru Berprestasi dari Kabupaten Temanggung
Sulistiyanto finalis lomba keberhasilan guru dalam pembelajaran tingkat nasional dari SMP 2 Adiwerna Kab. Tegal
RB Ahmad Soliku guru dari DIY yang menjadi Instruktur Pramuka Tingkat Nasional, Anik Marwati, Finalis Lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat Nasional dan lain-lain
Dosen-dosen yang mengajar peserta PSG adalah dosen-dosen yang berkualitas dan profesional dengan pengalaman mengajar yang sudah cukup lama. Perkuliahan disajikan dengan berbagai metode yang bervariasi. Mata kuliah yang diterima selama semester pertama adalah :
Pendalaman Materi IPA Biologi (2 sks)
Pendalaman Materi IPA Fisika (2 sks)
Pendalaman Materi Kimia (2 sks)
Penelitian Tidakan Kelas (3 sks)
Perencanaan Pembelajaran IPA (3 sks)
Perkembangan dan Bimbingan Peserta Didik (2 sks)
Strategi Pembelajaran Inovatif (2 sks)
Telaah Kurikulum (2 sks)
Transformasi Pedagogik IPA (2 sks)
Sedangkan pada semester ke-2 :
Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM) (6 sks)
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) (2 sks)
Bahasa Inggris (2 sks)
Etika dan Kepribadian Guru (2 sks)
Evaluasi Pendidikan (3 sks)
Untuk kegiatan PKM para peserta PSG ditugaskan untuk melakukan real teaching dengan menerapkan Penelitian Tindakan Kelas serta Lesson Study. PKM di laksanakan di berbagai sekolah di Kota dan Kab. Semarang. Sekolah mitra di mana para peserta PKM ini bertugas adalah sekolah-sekolah SSN atau RSBI dengan status akreditasi minimal B.
Sunday, 26 April 2009
INFO PENDIDIKAN SERTIFIKASI GURU
Prosedur Sertifikasi bagi Guru dalam Jabatan meliputi hal-hal sebagai berikut.
1. Guru peserta sertifikasi, menyusun dokumen portofolio dengan mengacu pada Panduan Penyusunan Perangkat Sertifikasi bagi Guru Dalam Jabatan.
2. Dokumen portofolio yang telah disusun, diserahkan kepada dinas pendidikan kabupaten/kota untuk diteruskan kepada LPTK Induk untuk dinilai oleh asesor di rayon tersebut.
3. Hasil penilaian portofolio peserta sertifikasi, bila mencapai skor minimal kelulusan dan dinyatakan lulus akan memperoleh sertifikat pendidik.
4. Hasil penilaian portofolio peserta sertifikasi yang belum mencapai skor minimal
kelulusan, Rayon LPTK akan merekomendasikan kepada peserta dengan alternatif sebagai berikut.
a. Melakukan kegiatan untuk melengkapi kekurangan dokumen portofolio.
b. Mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru (Diklat Profesi Guru atau DPG) yang
diakhiri dengan ujian.
c. Materi DPG mencakup 4 (empat) kompetensi yakni kepribadian, pedagogik,
profesional dan sosial.
5. Pelaksanaan DPG diatur oleh LPTK peneyelenggara dengan memperhatikan skor hasil
penilaian portofolio dan rambu-rambu yang ditetapkan oleh KSG.
a. Peserta DPG yang lulus ujian, akan memperoleh sertifikat pendidik.
b. Peserta yang tidak lulus diberi kesempatan mengikuti ujian ulang sebanyak dua kali,
dengan tenggang waktu sekurang-kurangnya dua minggu. Apabila tidak lulus peserta diserahkan kembali ke dinas pendidikan kabupaten/kota.
6. Untuk menjamin standarisasi prosedur dan mutu lulusan maka rambu-rambu
mekanisme, materi, dan sistem ujian DPG dikembangkan oleh Konsorsium Sertifikasi
Guru (KSG).
Mengacu pada Permendiknas Nomor 18 Tahun 2007, persyaratan utama peserta sertifikasi bagi guru dalam jabatan adalah guru yang telah memiliki kualifikasi akademik sarjana (S1) atau diploma empat (D-IV). Selain itu, peserta sertifikasi tiap tahun dibatasi oleh kuota dan jumlah guru yang memenuhi persyaratan kualifikasi akademik lebih besar daripada kuota, maka dinas pendidikan provinsi atau dinas kabupaten/kota dalam menetapkan peserta sertifikasi juga mempertimbangkan kriteria: (1) masa kerja/pengalaman mengajar, (2) usia, (3) pangkat/golongan (bagi PNS), (4) beban mengajar, (5) jabatan/tugas tambahan, dan (6) prestasi kerja.